Ooooh... Ternyata Ini Yang Membuat Ilmu Yang Kita Dapat Tidak Bermanfaat

Oleh -
Ketika seorang anak yang ikut mengaji akan melaksanakan syukuran khataman Al-Qur’an sebagai ungkapan selesanyai belajar ilmu, berbicara pada orang tuanya:

“Pak, saya bulan depan mau khataman Al-Qur’an di TPQ, kata Pak Ustadz disusruh iuran dua ratus ribu buat persiapan khataman.”kata sang anak pada Ayahnya.

“Kok mahal banget? Sekarang Pak Ustadz sudah seneng sama uang yah?” ucap Ayahnya sambil sewot.

“Gak tahu Pak, katanya untuk membuat pakaian seragam, peci, celana, sekalian sarung juga ada.” jawab anak polos.
Ketika seorang anak akan kuliah, oleh orang tuanya dipenuhi segala kebutuhan.

“Pak, saya sudah diterima kuliahnya. Uang untuk bayar gedung 10 juta, nanti batas akhir pembayaran tanggal 30.”kata sang anak.

“Ya sudah… nanti bapak akan jual motor dulu, kalau masih kurang ya nanti hutang sama tetangga.” jawab Ayahnya.

Ketika seorang anak yang ngaji sudah mendapatkan ilmu Al-Qur’an hanya membutuhkan biaya untuk syukuran khataman sekitar dua ratus ribu saja, kadang orang tua sudah berburuk sangka (su’udzan) bahwa sang ustadz sudah korupsi (doyan) uang.

Padahal kalau dihitung-hitung biaya dengan jumlah tersebut untuk membuat seragam pakaian, peci atau songkok, sarung, celana itu saja sudah sangat mepet sekali, belum untuk biaya keperluan lainnya yang sangat banyak.

Sudah mendapatkan ilmu akhirat dengan ngaji saja kadang masih ditawar biayanya, akan tetapi ketika anak akan kuliah ilmu dunia yang belum mendapatkan ilmunya saja sudah bersedia membayar berjuta-juta sampai mengusahakan dengan berhutang pula.

Itulah yang mungkin menjadi penyebab ilmu di zaman sekarang hilang keberkahannya karena sudah banyak orang yang menyepelekan terhadap ilmu agama. Madrasah atau majlis ta’lim banyak yang gulung tikar, pesantren salaf sepi dari para peminat, ditambah lagi banyak ulama yang sudah wafat mendahului kita.

Seandainya saja kita tidak berpegangan terhadap ulama, tidak mempunyai bekal ilmu agama, tidak mempunyai amalan sebagai bekal, kelak kita meninggal dengan berbekal apa?

Postingan populer dari blog ini

Penikmat " Ati Macan " Harus Tahu Manfaat dan Efek Sampingnya, Ini Dia

Oleh -
Gambar
Apa yang ada di pikiran kalian ketika mendengar nama itu? Haram tuh ? Susah dapetinnya ? Bau? Mungkin itu yang ada di pikiran kita. Pasalnya Ati Macan atau yang lebih dikenal dengan jengkol memang terkenal dengan baunya. Bau jengkol yang menyengat membuat orang-orang enggan untuk memakannya. Selain menempel pada mulut, bau jengkol juga menempel pada urin kita. Untuk alasan itulah orang-orang berhati-hati memakannya. Selain itu jengkol di cap makanan kelas bawah padahal faktanya harga jengkol beberapa waktu yang lalu hampir sama dengan harga daging sapi per kilogramnya. Rasanya patut jengkol menjadi makanan yang cukup mahal karena memiliki segudang manfaat yang luar biasa bila di konsumsi dalam jumlah yang tepat. Kandungan Jengkol per 100g jengkol mengandung : Ptotein 23.3 g, Energi 133 kcal, karbohidrat 20.7 g, Vitamin A 240 (SI) , Vitamin B 0.7 mg, Vitamin C 80 mg, Fosfor 166.7 mg, kalsium 140mg, zat besi 4.7 mg, air 49.5 g. Manfaat Jengkol 1. Menghancurkan Radikal Bebas ...
Baca selengkapnya

Ternyata Populasi Orang Berhidung Pesek Terbanyak Ada Di Pulau Jawa !

Oleh -
Gambar
Selain kuliner, budaya, dan wisatanya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara, Indonesia juga mempunyai kelebihan dalam hal bentuk hidung penduduknya. Selain mancung dan pesek, ternyata masih ada bentuk hidung lain yang hanya bisa ditemukan pada wajah orang - orang Indonesia. Dan percaya atau tidak, bentuk hidung yang bervariasi ini ternyata juga mampu mengungkap kepribadian dari pemiliknya, termasuk mancung dan pesek, inilah lima bentuk hidung dari orang-orang Indonesia yang begitu unik beserta karakter pemiliknya. 1. Hidung kecil Mayoritas orang Indonesia memiliki hidung yang kecil, sangat berbeda dengan bangsa lain seperti di Eropa atau Timur Tengah yang terlihat sangat besar. Namun jangan salah, hidung yang kecil ini menunjukkan bahwa pemiliknya cenderung cerdas dan kreatif. Meski begitu, pemilik hidung kecil juga sering menderita dan menangis karena berbagai masalah yang terjadi dalam hidupnya. 2. Hidung  mancung Di balik bentuk hidungnya yang ny...
Baca selengkapnya

Cinta Dalam Keluarga Itu Perlu, Tapi Pertengkaran Juga Penting Dalam Keluarga. Kenapa ?

Oleh -
Gambar
Kamu yang tak pernah bertengkar, yakin hubunganmu sehat? Sama halnya dengan roller coaster yang naik turun, kamu juga membutuhkan fase naik turun dalam sebuah hubungan. Bayangkan saja jika sebuah roller coaster hanya berjalan lurus tanpa ada tanjakan ataupun turunan. Pasti akan sangat membosankan dan membuat penumpang jenuh. Begitupula dalam sebuah hubungan yang terkadang berada di puncak atau fase bahagia dan berada di bawah atau fase renggang. Tak bisa jika kamu hanya mengharapkan hubunganmu berada di fase bahagia saja. Karena prinsipnya semua hubungan pasti dibumbui dengan pertengkaran - pertengkaran. Tapi tahukah kamu? Pertengkaran justru akan membuat hubungan kamu dan dia makin erat. Dan inilah 7 alasan kenapa kamu justru membutuhkan pertengkaran dalam sebuah hubungan. 1. Kamu bisa tahu bagaimana sifat asli pasangan Bukan tidak mungkin dia selama ini mati-matian menjaga perilaku agar sifat aslinya tidak ketahuan olehmu. Nah melalui sebuah pertengkaran, kamu ...
Baca selengkapnya