Masih Belum Dekat Sama Calon Mertua atau Mertua, Cobalah Tips Ini Siapa Tahu Berhasil !

Martabak. kuliner yang satu ini tentu sudah familiar di telinga kita. Di mana-mana ada yang menjajakan, dari desa sampai kota, semua kalangan dengan mudah bisa menikmati rasa khasnya. Dan, ada satu rahasia umum yang terlanjur melekat pada gurih dan manisnya martabak, apa lagi kalau bukan peran vitalnya sebagai ‘sesajen’ yang harus dipersembahkan kepada calon mertua.


Martabak manis yang bernama asli Hok Lo Pan

Secara umum, martabak di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: martabak manis dan martabak telur. Keduanya mempunyai cita rasa yang berbeda, namun dengan harga yang sama murahnya. Pertanyaannya, dari mana kedua jenis martabak ini berasal?

Menurut sejarawan, martabak manis yang bernama asli Hok Lo Pan merupakan kuliner khas Bangka Belitung yang diciptakan oleh orang - orang Hakka (Bangka). Itulah mengapa sampai saat ini masih banyak orang yang menyebut martabak manis dengan martabak Bangka. Karena secara harfiah pun, Hok Lo Pan berarti kue orang Hok Lo atau Hakka atau Bangka.

Seiring berjalannya waktu, martabak manis semakin menyebar ke seluruh penjuru negeri dengan rasa yang semakin bervariasi, mulai dari rasa strawberi, cokelat Toblerone, red velvet dan lainnya. Martabak manis juga memiliki banyak sebutan di Indonesia, seperti kue terang bulan, kue Bandung, dan juga apam pinang.

Pemuda Jawa yang membawa martabak telur dari India

Sedangkan martabak telur, sebenarnya merupakan kuliner yang dibawa seorang pemuda Jawa setelah menikahi wanita India. Dia memperkenalkan martabak telur di Jawa dengan menyesuaikan selera orang pribumi, yaitu martabak berisi sayuran yang dicampur bahan-bahan lain. Karena ternyata digemari oleh kerabat dan saudarannya, mulailah manca negara ini dihidangkan pada acara-acara besar di Jawa.

Jika martabak manis berinovasi dengan aneka rasa topping-nya, maka martabak telur berevolusi dengan bergantinya bahan baku telur ayam menjadi telur bebek dan isi yang ditambah daging atau bahan-bahan lain.

Peran martabak sebagai alat ‘diplomasi’

Entah martabak manis atau pun martabak telur, keduanya mempunyai satu keunikan yang mungkin hanya ada di Indonesia. Martabak dipercaya dan diakui para bujang sebagai kuliner yang mampu meluluhkan hati calon mertua, bak sesajen yang berperan sebagai alat diplomasi untuk mengawali diskusi.

Mengapa harus martabak? Entah siapa yang memulai, namun martabak dinilai sebagai makanan yang tepat dijadikan buah tangan untuk calon mertua. Karena meskipun murah, martabak tetap terlihat ekslusif dan mampu menunjukkan strata seseorang.

Selain itu, kebanyakan orang ketika diberi makanan favorit, seketika itu juga mood-nya akan meningkat drastis sehingga raut wajah yang awalnya murung atau cenderung biasa saja, langsung berubah menjadi sumringah. Dan ya, martabak adalah makanan favorit rata - rata orang Indonesia.

Kebanyakan bujang melakukan ‘ritual’ ini berdasarkan pengalaman orang lain yang berhasil meluluhkan calon mertuanya dengan martabak, atau melihat film - film yang menggambarkan kebiasaan umum masyarakat Indonesia dalam hal membawakan makanan untuk calon mertua.

Postingan populer dari blog ini

Penikmat " Ati Macan " Harus Tahu Manfaat dan Efek Sampingnya, Ini Dia

Ternyata Populasi Orang Berhidung Pesek Terbanyak Ada Di Pulau Jawa !

Cinta Dalam Keluarga Itu Perlu, Tapi Pertengkaran Juga Penting Dalam Keluarga. Kenapa ?